Jumat, 05 Desember 2014

Formasi : Pola 5-3-2

Pola 5-3-2



Pemain dengan pola 5-3-2 lebih mengutamakan pertahanan, tim ini menempatkan lima orang pemain didaerah belakang dan dimaksud untuk memperkuat daerah pertahanan dari serangan lawan. Sedangkan diposisi pemain tengah ditempatkan tiga pemain ( gelandang ), dan dua orang pemain depan sebagai prnyerang. Meskipun lebih mengutamakan pertahanan bukan berarti kesebelasan yang menerapkan pola 5-3-2 tidak melakukan penyerangan. Kesebelasan dengan pola ini mengandalkan strategi penyerangan baik sebagai penyerang kedaerah lawan.


sumber:http://khoiruimam354.blogspot.com

Formasi : Pola 1-3-3-3

Pola 1-3-3-3



Tim yang menempatkan pola ini, menempatkan satu orang pemain belakang pertahanannya. Tepatnya sebagai pemain tengah belakang ( center back ) dan berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir sebelum penjaga gawang. Pemain pada posisi ini mepunyai ruang gerak yang sangat luas, dan biasanya sangat leluasa untuk bergerak ke segala arah

sumber:http://khoiruimam354.blogspot.com

Formasi : Pola 4-3-3

Pola 4-3-3



Pada permainan pola 4-3-3 merupakan tim tersebut menempatkan empat orang pemain belakang ( bertahan ), tiga orang pemain tengah ( gelandang ), dan tiga orang pemain depan ( penyeang ). Penggunaan pola ini lebih memperkuat penyerangan dengan menempatkan tiga pemain di posisi penyerang. Tim dengan pola ini biasanya kurang tangguh di posisi lapangan tengah, yang berperan cukup penting untuk memberikan dukungan terhadap kemampuan menyerang.

Formasi : Pola 4-4-2

Pola 4-4-2



Penggunaan pola 4-4-2 adalah tim tersebut menempatkan empat orang pemain belakang ( pertahanan ), empat orang pemain tengah ( gelandang ), dan dua orang pemain depan ( sebagai penyerang ). Penggunaan pola ini biasanya tim tersebut menekankan pada keseimbangan, kekuatan pertahanan dan penyerangan.

Formasi

Formasi permainan dalam sepak bola terdiri dua yaitu :
Formasi penyerangan :
Tujuan formasi penyerangan yaitu untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan dan memenangkan pertandingan.

Formasi bertahan :
Tujuan dari formasi bertahan adalah untuk menjaga agar lawan tidak bisa mencetak gol ke gawnag.

Pada saat bertanding, sebuah tim atau kesebelasan pasti menggunakan formasi permainan. Tujuan penggunaan formasi ini merupakan strategi sebuah tim untuk memenangkan pertandingan dengan mencetak gol ke gawang lawan dan memenangkan pertandingan. Beberapa formasi yang sering di pakai yaitu :
  • Pola 4-4-2
  • Pola 4-3-3
  • Pola 1-3-3-3
  • Pola 5-3-2

Rabu, 29 Oktober 2014

Strategi

haiii di post selanjutnya saya akan memberi informasi tentang strategi/formasi yang digunakan untuk bermain sepak bola.
Kemenangan dalam sepak bola tidak hanya ditentukan oleh kualitas pemain saja, tetapi juga melibatkan kualitas strategi Permainan Sepak Bola yang digunakan oleh pelatih. Strategi bisa saja berubah bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun, pada umumnya strategi suatu regu bersifat lebih kaku atau hampir tetap. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan suatu strategi, yaitu:
  • Kemampuan fisik dan keadaan mental setiap regu maupun lawan;
  • Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan, dan situasi sosial yang dihadapi; serta
  • Peraturan-peraturan pertandingan yang berlaku.

Teknik dasar : menjaga gawang (goal keeping)

kali ini saya akan menjelaskan tentang cara menjaga gawang. cara menjaga gawang ada 5 kemampuan yang harus dimiliki penjaga gawang yaitu:
1. Daya Jangkau
Kemampuan Anda dalam menjangkau bola sangat penting untuk dikuasai. Pun Anda mesti tahu sampai dimana kemampuan Anda menjangkau bola. Sehingga dapat menentukan kapan bola akan ditangkap, ditinju, ditangkis, ditip atau kita mesti terbang menyelamatkan gawang. Yang paling saya suka adalah terbang menangkap bola di sudut yang jauh dari posisi berpijak. Seni akrobatiknya sangat menawan untuk ditonton. Terlepas dari bisa tidaknya bola ditangkap, seni terbang seorang kiper amatlah aduhai. Eks penjaga gawang Perancis Fabien Barthez merupakan sosok kiper yang lihai dan memiliki gaya yang khas ketika terbang menyelamatkan gawang.
2. Penempatan Posisi
Semakin baik posisi yang Anda tempati, semakin mudah pula Anda menghalau serangan lawan. Anda mesti paham, dimana kedua kaki Anda berpijak. Sejauh apa dari gawang, berada pada sudut berapa dan dimana kira-kira lawan membidik jika Anda berdiri pada posisi yang Anda tempati. Titik ini menjadi awal pengambilan keputusan ketika Anda memutuskan untuk tetap di tempat atau maju keluar sarang untuk menggagalkan usaha penyerang lawan. Di sini pula berawal pikiran untuk memutuskan untuk melompat, terbang, menangkis, menyergap menggunakan siku atau kaki untuk menghalau bola dsb. Gianluigi Buffon adalah contoh kiper yang baik untuk masalah penempatan posisi.
3. Refleks
Poin penting untuk kiper. Kecepatan bereaksi terhadap bola yang sering berubah arah karena deflect atau hal lain. Bola rebound juga menjadi situasi yang sangat tidak menyenangkan. Karena bola-bola seperti ini biasanya membuat posisi kiper tiba-tiba menjadi posisi mati. Refleks dari Gianluigi Buffon adalah salah satu yang saya kagumi.
4. Komunikasi
Maksudnya adalah komunikasi dengan bek. Ini vital untuk dilakukan. Tanpa komunikasi yang baik, potensi terjadi miss communication antara bek dan kiper sangat mungkin terjadi. Akibatnya fatal, gawang sering bobol akibat situasi seperti ini. Kiper adalah raja kotak penalti. Siapapun bek-nya, mesti patuh dengan perintah kiper. Peter Schmeichel adalah yang terbaik untuk masalah ini. Ia tak segan berteriak hebat dan memarahi para bek jika terjadi blunder.
5. Konsentrasi
Seorang kiper, secara kasat mata seolah tidak selalu bekerja setiap menitnya. Ketika bola berada di area pertahanan lawan, kiper akan cenderung diam. Namun sebenarnya, ketika dalam situasi seperti ini, seorang kiper akan lebih baik jika tetap berkonsentrasi penuh di dalam permainan. Konsentrasi sejak serangan lawan belum dibangun akan lebih memudahkannya mengambil keputusan ketika serangan datang.